Sumedang, CYBERNUSANTARA1.ID – Acara Hajat Lembur dengan tema “Rempug Jukung Sauyunan, Ngurus Lembur Babarengan” yang di gelar oleh Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang menjadi acara yang istimewa dan tidak terlupakan.
Pasalnya, acara tersebut tidak hanya mendapat dukungan dari Karaton Sumedang Larang (KSL) saja, tetapi diperkenankan juga untuk turut memperkenalkan ikon kebanggaan masyarakat Sumedang yakni Mahkota Binokasih Sanghyang Pake yang menjadi simbol kebanggaan warisan budaya serta legitimasi terkuat masyarakat Sumedang.
Sebagai bentuk dukungan Karaton Sumedang Larang (KSL), Radya Anom Rd. Luky Djohari Soemawilaga bersama Kepala Desa Pajagan dan tokoh masyarakat dan warga Desa Pajagan melaksanakan ziarah ke Situs Makam Buyut Ageung sebagai penghormatan kepada leluhur, Selasa 20 Agustus 2024.
Dalam kesempatannya, Radya Anom Rd. Luky Djohari Soemawilaga bersama Panata KSL mengucapkan rasa syukur serta ungkapan terima kasihnya kepada masyarakat Sumedang serta mengingatkan akan pentingnya keberadaan Sumedang Puser Budaya Sunda (SPBS) yang telah diresmikan melalui Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2020.
“Kita sebagai orang Sumedang harus bangga memiliki Mahkota Binokasih Sanghyang Pake yang kini menjadi sumber legitimasi terkuat,” ucap Radya Anom Rd. Luky Djohari Soemawilaga.
Acara ini bukan hanya menjadi momen penting bagi masyarakat Desa Pajagan tetapi juga menegaskan bahwa komitmen Karaton Sumedang Larang dalam melestarikan budaya dan sejarah Sumedang sebagai pusat kebudayaan Sunda yang akan terus terjaga.
Radya Anom Rd. Luky Djohari Soemawilaga juga berharap Kolaborasi antara KSL dan Desa Pajagan dapat terus terjaga untuk lebih mempererat ikatan budaya serta menjaga nilai-nilai tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.
(Nasir)