Aceh, CYBERNUSANTARA1.ID – Dewan Sengketa Indonesia (DSI) menyelenggarakan Penandatanganan dan Pengambilan Sumpah, Penandatanganan Pakta Integritas dan Pelantikan Profesi Mediator di Kab. Bireuen Provinsi Aceh.
Demikian di sampaikan oleh Presiden Dewan Sengketa Indonesia (DSI) Sabela Gayo, S.H., M.H., Ph.D., CPL., CPCLE., CPM., CPrM., CP., ACIArb., melalui pesan singkat WhatsApp, Sabtu 27 April 2024.
Dalam keterangannya, Sabela Gayo mengatakan, “Dewan Sengketa Indonesia (DSI) telah menyelenggarakan Penandatanganan dan pengambilan sumpah profesi Mediator,” ungkapnya.
“Dewan Sengketa Indonesia (DSI) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang menginisiasi dan menyelenggarakan kegiatan Penandatanganan Pakta Integritas, Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Profesi Mediator Dewan Sengketa di Indonesia,” ucap Sabela Gayo.
“Keberadaan para Mediator di Aceh ini salah satunya adalah berperan dalam menangani segala permasalahan hukum atau sengketa yang di hadapi, sehingga permasalahan dapat terselesaikan tanpa memasuki ranah pengadilan namun memiliki ketetapan hukum yang tetap,” ujarnya.
Sabela Gayo selaku Presiden DSI berharap keberadaan para ahli profesi praktisi Mediator ini dapat mempermudah masyarakat yang mencari keadilan. Sehingga DSI yang hadir melayani sebagai lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) menjadi sebuah alternatif bagi semua pihak dalam menyelesaikan semua masalah.
“Sampaikan dengan per tanggal 24 April 2024,Dewan Sengketa Indonesia (DSI) sudah memiliki Mediator sebanyak 4.100 orang Mediator, 90 Konsiliator, 91 Ajudikator, 586 Arbiter dan 124 Praktisi Dewan Sengketa,” terangnya.
Prof. Sabela Gayo juga mengatakan , bahwa 75 % dari jumlah total 4.100 orang Mediator tersebut sudah terdaftar sebagai Mediator Non Hakim di berbagai Pengadilan Negeri dan Mahkamah Syar’iyah / Pengadilan Agama di seluruh Indonesia.
Sumber : Dewan Sengketa Indonesia (DSI)
