Cegah Penyebaran Penyakit Tuberkulosis (TBC) Ini Yang Dilakukan UPTD Puskesmas Sukahaji

Kesehatan1 Dilihat
banner 468x60

 

Bandung, CYBERNUSANTARA1.ID – Dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus TBC, Kepala UPTD Puskesmas Sukahaji bekerjasama dengan Yayasan USAID Prevent TB, Kecamatan Babakan Ciparay dan Kelurahan sukahaji-Babakan melaksanakan acara temu TPT tatap muka edukasi manfaat dan guna terapi pencegahan tuberkulosis, Kamis 6 Juni 2024.

banner 336x280

Acara yang bertempat di Aula Pabrik Tahu NJ, RW 03 Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung tersebut dihadiri oleh pihak Kecamatan Babakan Ciparay yang di wakili oleh H. Asep Haliyana selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Kepala UPTD Puskesmas Sukahaji Dr. Moh Ali Mamora, Lurah Sukahaji Achmad Roni, Lurah Babakan Ridwan Hermansyah, Yayasan USAID Prevent Tab beserta warga masyarakat yang tampak antusias mengikuti jalannya acara.

Saat ditemui Kepala UPTD Puskesmas Sukahaji Dr. Moh Ali Mamora mengatakan, “Kegiatan hari ini merupakan langkah kami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis atau TBC,” ungkapnya.

“Hingga saat ini, ada sekitar 70 (tujuh puluh) orang yang berobat, sedangkan menurut data kami ada sebanyak 250 kasus telah ditemukan. Oleh karenanya sebagai langkah nyata kami dalam mengantisipasi penyebaran virus TBC, kita melaksanakan kegiatan dengan tema ‘Temu TPT Tatap Muka Edukasi Manfaat dan Guna Terapi Pencegahan Tuberkulosis’ dimana dalam kegiatan ini kami melakukan tes Mantuk, apabila dinyatakan positif maka akan kami berikan terapi dengan obat sehingga kita harapkan masyarakat yang positif TB dapat segera diobati dan keluarga atau kontak erat penderita dapat mencegah tertular penyakit TB tersebut. Dengan adanya kolaborasi bersama Yayasan USAID ini kami pihak Puskesmas merasa sangat terbantu sehingga permasalahan TB di wilayah kami diharapkan bisa teratasi,” ungkapnya.

“Perlu saya sampaikan berbagai upaya upaya lain yang sudah dilakukan salah satunya membentuk kelurahan siaga TB Sukahaji bekerja sama dengan BPKPM melakukan edukasi penyuluhan, pengobatan massal dan bahkan kita juga sempat mobile dari rumah sakit,” ucapnya.

Ditempat yang sama Silvia Dewi dari Yayasan USAID mengatakan, “Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit TBC. Apabila ada penderita TBC maka keluarga anak dan tetangga sekitarnya harus diperiksa karena siapa tahu mereka tertular penyakit tersebut apalagi lokasi atau tempatnya berada di lokasi padat penduduk,” terangnya.

“Namun demikian, masyarakat jangan khawatir, karena penyakit TBC itu dapat disembuhkan, jadi jangan malu untuk berobat jangan sampai anak istri keluarga dan tetangga tertular. Oleh karenanya dengan adanya acara temu TPT tatap muka edukasi manfaat dan guna terapi pencegahan tuberkulosis ini kami melakukan tes mantuk, apabila positif maka akan diberikan terapi pengobatan,” kata Silvia.

“Berbagai kemungkinan penderita penyakit TBC adalah malu untuk berobat. Nah dengan adanya kegiatan ini kita ingin memberikan edukasi menormalisasi yang namanya cek TBC, karena kabar baiknya TBC itu bisa sembuh, simpen dulu malunya daripada menurunkan/menularkan kepada anak saudara kita. Apalagi kini sudah ada TPT, yang TBC bisa sembuh, yang belum TBC bisa mencegah. Dengan adanya terapi pencegahan TBC ini maka di tahun 2030 mendatang kami berharap tidak ada lagi kasus TBC baru,” tandasnya.

Masih ditempat yang sama, H. Asep Haliyana selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat mengatakan bahwa Kecamatan Babakan Ciparay sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, bahkan pihaknya siap mendukung dan mensupport upaya pemberantasan penyakit menular TBC.

“Dengan adanya kegiatan ini kami pihak kecamatan sangat mengapresiasi serta mensupport ikhtiar kita bersama dalam memberantas salah satu penyakit menular TBC dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat yang ada di kecamatan Babakan Ciparay khususnya di kelurahan Sukahaji dan kelurahan Babakan,” ucapnya.

“Semoga masyarakat kita semakin paham bahwa penyakit TBC ini bahaya namun tentunya bisa disembuhkan selain itu masyarakat juga bisa melakukan pencegahan tertular penyakit tersebut dengan mengikuti arahan dan edukasi dari tim kesehatan maupun stakeholder lainnya,” katanya.

“Yang jelas, kata kuncinya komunikasi dan kolaborasi karena jika dilakukan secara bersama sama pekerjaan akan lebih mudah dan lebih terarah,” tandasnya.

 

(Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *