Jakarta, CYBERNUSANTARA1.ID – Sosok Aktor Film Laga yang tak asing di dengar yaitu Ricky Hosada terus menorehkan karya nyata dalam meramaikan kembali dunia perfilman pasca Covid-19.
Tidak di pungkiri, wabah virus Covid-19 telah memporak porandakan perekonomian dunia dan masyarakat di tanah air, salah satunya adalah dunia perfilman.
Saat di hubungi, Ricky Hosada menyampaikan bahwa dunia perfilman saat ini mulai kembali menggeliat. Namun tantangan yang di hadapi adalah kita harus beradaptasi dan mengimbangi teknologi yang saat ini terus berkembang.
Menurutnya, “Saat ini perlu pemikiran dan strategi dalam menorehkan karya di dunia perfilman sehingga dapat di terima oleh masyarakat,” ujar Ricky yang pernah menjadi juara pertama Kick Boxing di tahun 1990.
“Oleh karenaya, saya menggeluti pembuatan film pendek Drama Action yang membahas masalah-masalah sosial yang sedang terjadi saat ini. Untuk pelaksanaan Shooting film Pendek itu singkat antara 2 hingga 4 hari, dan film pendek pun bisa di tonton oleh berbagai kalangan,” paparnya.
“Salah satu contoh adalah permasalahan Narkoba yang sudah terlalu banyak menimbulkan korban, penderitaan dan kerugian mengancam kita semua. Oleh karena itu saya membuat karya Edukasi melalui Film Pendek untuk membantu pemerintah ( BNN ) dengan mengangkat tema tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” katanya.
“Melalui film pendek ini, kami berharap dapat menginspirasi para penonton untuk sama-sama mencegah dan menyelamatkan masyarakat generasi muda dari bahaya narkoba. Yang jelas, banyak cara yang bisa di lakukan sebagai anak bangsa untuk menorehkan berbagai karya,” tuturnya.
“Khusus kali ini, saya mencoba membuat Film Drama yang banyak adegan Laga dan Action menegangkan. Saya menggabungkan masalah Judi, Penjualan Organ tubuh anak, dan masalah penjualan wanita ke luar negeri yang di lakukan oleh para Gangster,” kata Ricky.
Lebih jauh Ricky mengatakan, bahwa dalam film pendek ini akan ada peran Kapolri (Irjen Pol.Drs.Ricky F.Wakano) yang memberi perintah kepada Jendral Ipong dan Jendral Dik Dik untuk memberantas dunia Narkoba dan kejahatan lainnya.
Selanjutnya, Jendral Ipong memerintahkan 2 orang Capt (AKP) yaitu Capt. Setiawan (Ricky Hosada) dan Capt. Dhea (Dhea Bacan) yang menguasai ilmu beladiri untuk memberantas Gangster Narkoba dan penjualan organ tubuh anak kecil,penjualan wanita dan penjudian. “Hal tersebut sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah melalui film Pendek sebagai tontonan hiburan dan edukasi,” ujarnya.
Sebagai anak bangsa yang mencintai Negera Indonesia melalui karya film pendek ini tentu ada pesan-pesan moral yang di sampaikan di antaranya adalah “orang yang tamak dan cinta akan uang akan mengalami kehancuran”, tapi orang yang cinta akan kebenaran akan di penuhi kedamaian, kesejahteraan dan ketenangan dan tercukupi kebutuhannya oleh Tuhan.
“Saya berharap bisa terus membuat lebih banyak karya film pendek dalam rangka membantu pemerintah untuk ikut memberikan edukasi kepada masyarakat membangun bangsa Indonesia yang kita cintai,” ungkapnya.
“Perlu saya sampaikan, tepatnya pada tanggal 20 September 2022 lalu, saya menulis sebuah cerita tentang “Capt. Setiawan Against Gangster Samboja” di mana saya bersama istri saya Jeanny Elisabeth Hosada membuat Skenario singkat untuk Film Pendek,” tutupnya.
(Redaksi)