Kab. Bandung – Keberadaan para petani yang seyogyanya menjadi para pahlawan di Negara Indonesia mungkin jarang kita pikirkan. Padahal tanpa mereka, maka kebutuhan pangan kita tidak bisa kita penuhi.

Menurut Ketua LSM Proksidatani. Drs. H. Saeful Bahri, M.Si menyampaikan, “Kesenjangan terhadap para petani tentu bukan hal rahasia, karenanya tidak mustahil putra putri Petani enggan untuk meneruskan profesi sebagai petani,” ungkapnya.

“Saat ini Stok beras dunia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di Negara Indonesia. Untuk Kabupaten Bandung saja, Indek Konsumsi beras per orang pertahun sebanyak 90 kg / 0rang / tahun, jika dikalikan warga Jawa barat sebanyak 50 juta berapa jumlah beras yang dibutuhkan, mari kita kalkulasikan berapa kebutuhan beras perhari untuk provinsi Jawa barat,” jelasnya.

Dengan banyaknya kebutuhan beras tersebut, lanjutnya, “Berapa ribu hektar area pertanian / pesawahan yang harus ada, berapa kali panen dan berapa banyak beras yang bisa dihasilkan,” ungkapnya.

“Jika itu tidak diproduksi oleh petani, apakah pemerintah mampu untuk memproduksi beras?, apakah pemerintah punya sawah yang dapat dikelola oleh pemerintah?,” katanya.

“Jika area pesawahan di alih fungsikan karena tidak menghasilkan atau hasil panennya tidak sesuai dengan harga jual sementara, maka itu sebenarnya kebijakan yang tidak berpihak kepada para petani,” ujarnya.

“Dengan adanya anggaran APBD dan APBN pemerintah sudah selayaknya memprioritaskan bantuan kepada para pelaku tani agar mereka bisa bertahan dan bisa sejahtera menjadi Petani,” pungkasnya.

 

(Redaksi)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *