Cybernusantara1.id,- Kota Bandung:
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung melaksanakan Rapat Koordinasi Harga dan Pasokan Pangan menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Perumda Pasar Juara Kota Bandung, Perum Bulog, BPS, Asosiasi Pedagang pasar Tradisional, APRINDO, TTI Center dan pelaku pasar lainnya,
Hal ini disampaikan Yudy Haryady Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung Pada arahan sekaligus pembukaan acara secara resmi “Rapat Koordinasi Harga dan Pasokan Pangan Menjelang Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022” di Restaurant HNI Hotel Novena Bandung pada Rabu 15 Desember 2021.
Pasokan dan stok pangan di Kota Bandung menjelang Natal dan Tahun Baru ini aman, bahkan sampai awal Tahun 2022, masyarakat dihimbau tidak panik pusing, karena stok pangan di pasaran baik di tingkat grosir, retail maupun pasar tradisional cukup banyak. Harga beberapa jenis pangan seperti minyak goreng, cabe merah dan teur ayam ras mengalami kenaikan harga.
Kota Bandung sebagai kota konsumsi, kebutuhan pangan dipasok dari berbagai kota baik dalam wilayah Jawa Barat maupun Luar Jawa Barat. Stabilitas harga dan hasil panen di sentra petani menentukan pasokan, stok dan harga yang terjadi di Kota Bandung.
Saat ini hasil panen cabe merah di berbagai sentra produksi terganggu curah hujan yang tinggi dan bencana alam sehingga hasil panen tidak maksimal mengakibatkan kenaikan harga cabe merah baik di tingkat petani maupun tingkat eceran di Kota Bandung.
Ditempat yang sama Ir. Asep Wahyu (Wakil Ketua Koperasi Pasar Induk Caringin)
Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia Cabang Bandung, Menyampaikan, Secara umum ketersediaan pangan di Kota Bandung surplus, bahwa stok pangan di berbagai gerai yang ada dalam pengawasannya cukup aman, stok barang mencukupi sampai awal tahun, distribusi barang ke berbagai gerai telah dilaksankan sesuai jadwal untuk mengantisipasi terhambatnya distribusi menjelang kemacetan saat tahun baru.
Kenaikan harga akan terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru hal ini tidak terlepas dari meningkatnya permintaaan masyarakat. Kenaikan permintaan salah satunya disebabkan faktor sosial budaya dan kebiasaan masyakat dalam menyambut tahun baru. Ujarnya
Redaktur: (OS)