Jakarta, – Pekan ini publik dihebohkan dengan adanya galian lubang di trotoar pinggir Jalan Raden Said Soekanto di dekat Banjir Kanal Timur (BKT).
Galian lubang itu disebut sebagai sumur resapan yang merupakan bagian dari program kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengendalikan banjir.
Pengamat tata kota, Nirwono Joga, menilai program pembuatan sumur resapan belum direncanakan secara matang oleh Pemprov DKI.
“Terkait pembangunan sumur resapan, banyak yang tidak tepat seperti di trotoar karena mereka (Pemprov DKI) tidak memiliki rencana induk pembangunan sumur resapan,” kata Nirwono, Rabu (10/11/2021).
Menurut Nirwono, sumur resapan hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air dalam skala kecil.
Misalnya, di halaman rumah, sekolah, parkir, jalan lingkungan sekitar, taman, dan lainnya, bukan meredam banjir dalam skala kawasan atau kota,” kata Nirwono.
Untuk diketahui, pembangunan sumur resapan merupakan bagian dari kampanye Anies dalam Pilkada DKI 2017.
Anies kala itu optimis pembuatan sumur resapan bisa mengendalikan banjir dan genangan di Ibu Kota.
Menurut Anies, penting untuk memastikan air masuk ke tanah, bukan sekedar dialirkan ke laut melalui proyek normalisasi.
Konsep (memasukkan air ke dalam tanah) seperti ini yang kami tawarkan, dan kami percaya dengan pendekatan seperti ini, secara bertahap masalah banjir di Jakarta bisa diselesaikan,” ujar Anies dalam acara “Jakarta Kece-Bagaimana Cara Ahok dan Anies Mengatasi Banjir?” yang ditayangkan stasiun televisi Netmediatama pada 13 Desember 2016.
Pengertian yang dilansir
dari Instagram Dinas SDA DKI Jakarta, sumur resapan adalah salah satu konservasi air tanah melalui peresapan air ke dalam tanah yang diharapkan dapat meningkatkan volume air tanah.
(TI/ Red)