Karawang, Jawa Barat — Kisah seorang guru didik Sekolah Dasar Negeri yang berlokasi di wilayah Desa Kutakarya Rt 014/005 Dusun Karang Anyar Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang Netti Farida yang telah mengabdikan dirinya sebagai seorang guru didik di Salah satu Sekolah Dasar Negeri di wilayah kecamatan kutawaluya dari Tahun 1986 s/d 1990. Dan di Sekolah Dasar Negeri Kutagandok III dari Tahun 1991 s/d Tahun 2020 dan di Sekolah Dasar Negeri Kutajaya II.
Dari Sekian tahun mengabdikan diri menjadi tenaga pendidik dengan pahit manisnya perjalanan mengajar ia jalani dengan penuh tanggung jawab, demi membangun negeri dan mencerdaskan kehidupan generasi anak bangsa.
Akan tetapi, hingga waktu yang telah ditentukan Ibu Neti Farida ini pun kini berakhir (pensiun) sebagai guru sekolah. Hingga saat ini 1 (satu) tahun sudah ibu Neti pensiun sebagai guru tanpa kegiatan selepas menjadi pengajar. Bahkan, saat inipun ibu Neti tersebut sedang dalam keadaan sakit yang ia alami semenjak masih jadi guru pengajar.
Semenjak pensiun sebagai guru sekolah maka berakhir pula penghasilannya untuk menutupi keperluan kebutuhan keluarga, terlebih lagi saat ini ia sedang mengalami sakit.
Harapan satu-satunya adalah hasil dari upah pensiun dirinya. Akan tetapi sangat di sayangkan hingga satu tahun lamanya, bahkan sampai saat ini upah pensiunnya tidak ada kejelasan.
Hingga akhirnya suami dari ibu Neti Farida (Sutarno) angkat bicara dan menyampaikan kepada awak media dan membeberkan hal tersebut.
Menurut Sutarno, istrinya sudah pensiun sejak bulan Desember 2020, terkait uang simpanan yang di simpan istrinya di Korpri akhirnya ditanyakan, akan tetapi jawaban yang ia terima hingga saat ini belum juga ada, bahkan hingga Nopember 2021 tahun ini.
Lebih lanjut Sutarno mengatakan, “Pada tanggal 3 Nopember 2021 kemarin istri saya dapat cek dari Korpri cabang Karawang namun ketika akan di cairkan di BJB Rengasdengklok ternyata Cek yang di berikan tersebut itu masih kosong dan belum ada nilainya,” ujarnya.
“Istri saya merasa malu ketika ada di kasir BJB, pada saat akan mengambil uang pensiunan tersebut ternyata cek pensiunanya itu masih kosong,” ucap Sutarno.
Selanjutnya, ia menyampaikan juga untuk bagian petugas di korwilcambidik adalah tatang, saat di tanya oleh Sutarno, Tatang menjawab dengan bahasa Sunda “teu terang (tidak tahu), cobi Bapa ka Korpri Kabupaten Karawang,” jawab Tatang.
Lebih lanjut Sutarno mengatakan, “Uang pensiun sebesar itu bagi kami sekeluarga cukup besar dan amat sangat berarti dan bisa menutupi keperluan dan kebutuhan kami,” ucap suami Neti Farida.
“Uang itu merupakan simpanan istrinya melalui KORPRI bukan uang pemberian, akan tetapi ketika uang akan diambil ko tidak ada, dan malah di kasih cek kosong, Saya udah menunggu lama 1 tahun, dibohongi lagi,” keluhnya.
Karena hal tersebut dirinya berharap kepada pihak Korpri Kabupaten Karawang agar bisa secepatnya membantu proses pencairan cek, “Tolong berikan uang hak kami agar bisa di pergunakan untuk keperluan keluarga. salah satunya untuk pengobatan istri,” katanya.
Sementara itu, suami dari Ibu guru Tuti memberikan contoh ke 2 kepada awak media dan memberikan info terkait beberapa nama pensiunan yang sudah cair terkait keuanganya.
“1. Pa Yanto, pensiun 1 bln langsung dapat menerima. 2. Bu Mae, pensiun 1 bln telah terima uang pensiun. Nah, istri saya pensiun sudah 1 tahun belum juga menerima uangnya. Ini sekedar untuk diketahui bagi rekan rekan media,” ucapnya.
Selanjutnya, awak media menghubungi Tatang salah satu pengurus Korwilcambidik Kecamatan Kutawaluya via WhatsApp Kemarin, ia mengatakan, “Bukan cek kosong, tapi saldo tidak mencukupi kata kasir BJB, saldo kurang mungkin di intansi dan OPD yang lain belum di setorkan ke rekening Korpri Kabupaten nya, begitu sepengetahuan saya. Lebih jelas lagi bisa langsung ke sekertariat korpri kabupaten saja,” jelas Tatang.
Sementara itu, Kepala Korwilcambidik Kecamatan Kutawaluya H.Roya saat di mintai keteranganya terkait adanya cek kosong tersebut menyampaikan kepada awak media, “Terkait urusan uang Korpri untuk PNS Guru Kutawaluya tersebut tanyakan pada Staf saya di Kantor Korwil ke Pa Tatang,” ujarnya.
“Dan mengenai urusan uang KORPRI untuk yang pensiun dari dulu itu tidak pernah ada istilah penipuan, jangan langsung menjustice hal ini dengan penipuan. Dan uang Korpri pada Guru yang pensiun untuk pencairanya itu ngantri, dan itu memang ada juga antri,” katanya.
H.Roya menambahkan, bahwa kantor KORPRI itu Kantor nya di Karawang, “Coba tanyakan aja langsung ke kantor Korpri di Karawang, langsung aja datang ke Kantor Korpri dan tanyakan khusus tentang cek itu pak,” jelas H.Roya.
“Mengenai hal tersebut dirinya tidak mengetahui secara jelas, pasalnya karena pada saat itu dirinya baru menjabat sebagai PLT sejak Bulan Maret 2021. Dan untuk selanjutnya sejak TMT Oktober 2021 hanya sebagai Definitifnya, Akan tetapi menurut Bu Neti pensiunanya sudah 1 tahun, sedangkan saya bertugas baru 9 bulan, dengan itu bisa di tanyakan kepada pak korwil yang sebelumnya yang pernah menjabat di korwilcambidik kutawaluya mungkin dia tahu,” tutupnya.
(As/Hp)