Cimahi, CYBERNUSANTARA1.ID – Pemilihan Kepala Daerah atau PILKADA merupakan salah satu Dinamika Politik yang senantiasa menjadi topik perbincangan hangat di berbagai kalangan masyarakat. Demikian pula di Pilkada serentak tahun 2024 kali ini.
Seperti yang sudah diketahui, Pilkada serentak tahun 2024 yang akan dilaksanakan mulai dari Kabupaten, Kota maupun Provinsi menjadi agenda penting. Oleh karenanya, ruang ruang publik acap kali dijumpai obrolan masyarakat mulai dari bakal calon Kepala Daerahnya, Partai Politik pengusung, atau pernak pernik lainnya terkait topik tersebut.
Demikian juga dengan Anas Hedi salah seorang Tokoh Masyarakat di Kota Cimahi yang akrab disapa ‘Jenderal Bacun’, ia juga ikut menyikapi perkembangan opini di tengah masyarakat terkait Pemilihan Kepala Daerah (Walikota dan Wakil Walikota).
“Pemilihan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota di Pemilu Kada 2024 ini sangat menarik untuk di bahas karena tentunya siapapun yang akan terpilih akan menentukan arah pembangunan Kota Cimahi maupun Sumber Daya Manusianya,” kata Anas Hedi di Hutan Kota yang terletak tak jauh dari komplek perkantoran Pemerintah Kota Cimahi Jum’at 5 Juli 2024.
“Saya tidak akan membahas individu individu yang akan masuk dalam arena Politik ini (red: PILKADA) karena tentunya berpotensi menunjukan keberpihakan. Jadi, saya hanya menyoroti perkembangan pemahaman politik masyarakat Cimahi dalam sikapi Pilkada yang akan datang ini,” ucapnya.
“Saya sebagai bagian dari masyarakat atau warga kota ini tentunya merasa bangga, karena jumlah prosentase pemilih cerdas menunjukan trend yang baik. Pemilih cerdas maksud saya adalah warga yang sudah melek politik, bukan pemilih yang asal memilih atau mendukung saja tanpa melihat dan mempelajari latar belakang prestasi atau rekam jejak sang calon,” kata Anas Hedi yang akrab disapa Jenderal Bacun.
“Yang membuat saya khawatir adalah, bila terjadi mental NPWP dari para pemilih, istilah NPWP yang saya maksud adalah Nomer Piro Wani Piro atau Istilah kerennya Money Politik,” kelakar Anas Hedi sembari sesekali meminum Kopi Hitamnya.
Oleh karenanya, lanjut Anas, “Sudah saatnya kita meninggalkan budaya NPWP dalam pemilihan, karena bila kita memilih atas imbalan uang maka akan mempengaruhi kualitas pilihan kita, inilah saatnya kita memilih kepala daerah dengan mempelajari rekam jejak, visi misi dan kualitas sang calon pemimpin kita,” ujarnya.
“Sekali lagi saya sampaikan, jangan memilih karena imbalan uang atau cindera mata, karena kita sebagai warga Kota Cimahi layak dan berhak mendapatkan Calon Pemimpin yang baik dan berkualitas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Anas mengatakan, “Semua bakal calon Kepala Daerah yang akan berkompetisi adalah figur atau pribadi pribadi yang baik serta berpotensi menjadi Walikota dan Wakil Walikota yang ideal bagi Kota Cimahi, jadi tak perlu ragu memilih salah satunya. Mari kita memberikan yang terbaik bagi Kota tercinta ini dengan tetap menjaga persatuan sesama anak bangsa Indonesia,” ajaknya.
(Jay)