Medan, Sumut — Dalam rangka Memperingati Hari Wafatnya Nabi Agung Kongzi ke-2501 (18 Bulan 2 Imlek) ada yang berbeda di Klenteng Cie Cie Kong dimana di gelar Webinar Kebangsaan Lintas Keagamaan secara yang dilaksanakan secara zoom di Klenteng Cie Cie Kong, Jalan Pukat Banting II Perumnas Mandala, Minggu (20/3/22) sekira pukul 12:00 wib.
Dengan menerapkan protokol kesehatan acara Webinar Keagamaan yang didahului dengan Kebaktian bersama dan ritual keagamaan memperingati Hari Wafat Nabi Kongzi ke-2501 ini dipimpin Rohaniwan Hatsu Usman.
Hadir dalam Webinar Kebangsaan Lintas Agama tersebut Ketua DPP FKIB Ustadz Martono bersama jajaran pengurus DPP FKIB diantaranya Sekretaris Pengawas DPP FKIB Pendeta Beatus Munthe, Wakil Ketua Independent DPP FKIB Dody Lukas Sth MM, Ustadz Nasrun mewakili Islam Ahmadiyah, Ketua Parakhin Sumut yang juga merupakan Ketua Pengawas DPP FKIB W.S Ir Djohan Adjuan, Pandita Kok Hong mewakili Buddha, para Srikandi Srikandi DPP FKIB diantaranya Erawati, Niar Sijabat, Lia Aulia dan Ratna Sirait juga JS Raymond serta JS Andi.
Pada kesempatan tersebut Ketua DPP FKIB Ustadz Naionalis Martono secara khusus mengucapkan selamat memperingati wafat-nya Nabi Khong Zi bagi penganut agama Khong Hu Chu dimanapun berada.
“Semoga dengan perayaan wafatnya Nabi Khong Zi sinar kasih sayangnya dapat menyinari dunia agar umat manusia dapat terhindar dari musibah, bencana dan malapetaka, wabah penyakit, kebencian dan permusuhan dan semoga kita semuanya dapat hidup damai sejahtera dalam bingkai NKRI yang Nasionalis dan Pluralisme,” ucapnya
Sementara itu, Ketua Parakhin Sumut yang juga merupakan Ketua Pengawas DPP FKIB W.S Ir Djohan Adjuan, mengatakan, “Dengan memperingati Hari Wafat-nya Nabi Kongzi, kita sebagai umat Khonghucu bisa mengingat dimasa kehidupan Nabi Agung Kongzi sebagai Mu Tuo (Genta Rohani),” katanya.
“Dari sekian banyak nabi – nabi yang menyebarkan ajaran agama khonghucu, hanya Nabi Agung Kongzi yang melengkapi dan menyempurnakan ajaran Ru Jiao (Khonghucu),” ungkap Djohan Adjuan.
“Lima poin yang perlu diperhatikan dalam mempelajari Agama Khonghucu yaitu, Hubungan Raja dengan Menteri, Hubungan Orang Tua dan Anak, Hubungan Suami dan Istri, Hubungan Kakak dan Adik dan Hubungan Kawan dan Sahabat,” terangnya.
“Dalam penerapannya tetap berdasarkan Tri Pusaka Ajaran Nabi Kongzi yaitu : Kebijaksanaan, Cinta Kasih, Berani. (Berdasarkan Kebenaran). Untuk itu dalam momen ini kita berusaha kedepannya selalu introfeksi diri dalam menjalankan kehidupan sehari – hari yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat, Bangsa dan Negara,” tegasnya.
Lantas siapa Nabi Kongzi yang diberi ucapan oleh Kemenag ini? Nama Nabi Kongzi mungkin masih asing terdengar, biasanya kata Nabi selalu digunakan dalam agama Islam. Namun berbeda, Nabi Kongzi ialah seorang guru spiritual dalam agama Khonghucu. Nabi Kongzi memiliki nama asli Kong Qiu atau Kongfuzi ia dikenal sebagai orang bijak terkenal atau filsuf sosial asal Tiongkok.
Menurut keyakinan umat Khonghucu, Nabi Kongzi adalah orang pertama yang menerima kelebihan spiritual, mengembangkan wahyu yang diturunkan kepada para Nabi sebelumnya. Seperti Yao, Shun, Yu, Cheng Tang (nenek moyang Nabi Kong Zi), Wen Wang dan adik keempat pendiri dinasti Zhou, Wu Wang yakni Pangeran Zhou Gong. Oleh sebab itu, ia disebut Nabi besar. Jika para Nabi sebelumnya di dalam Ru Jiao pada umumnya seorang Raja Suci (Sheng Wang) dan keturunan istana, maka Nabi Kong Zi saat dilahirkan bukan lagi lekat dengan istana.
Beliau dilahirkan sebagai bagian dari rakyat kebanyakan negeri Lu. Nabi Besar Kong Zi, bernama Kong Qiu alias Zhong Ni adalah Putera Perwira Kong Shu Liang He dan ibunda Yan Zheng Zai, yang bukan lagi seorang Bangsawan Istana.
Ia memiliki kelebihan spiritual yang di karuniakan Tian kepada Nabi Besar Kong Zi, beliau di firmankan sebagai Genta Rohani Tuhan YME (Tian Zhi Mu Duo), juru penerang dan penyedar rohani insan beriman Ru Jiao. Di zaman yang sudah berubah itu, Nabi Besar Kong Zi memiliki 3000 orang murid. Beberapa murid adalah para pangeran Negeri Lu, namun kebanyakan murid beliau adalah dari kalangan rakyat jelata.
Nabi Besar Kong Zi pernah menduduki jabatan Perdana Menteri dan Menteri Hukum di Negeri Lu, tetapi lebih banyak yang mengenal beliau adalah seorang suci dan mulia yang berprofesi sebagai Guru Besar (Fu Zi). Acapkali kita dengar beliau dipanggil dengan sebutan Guru Besar Kong atau Kong Fu Zi.
Acara webinar kebangsaan lintas agama tersebut terasa sangat menarik karena diisi dengan ucapan selamat atas peringatan wafatnya Nabi Khong Zi yang disampaikan oleh berbagai pemuka lintas agama diantaranya Pendeta Beatus Munthe dari agama Katolik, Ustadz Nasrun dari Islam Ahmadiyah dan Ratna Sirait dari agama Kristen.
Kegiatan webinar tersebut berjalan lancar dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan diselingi dengan makan siang bersama dan diakhiri dengan foto bersama.
(Novrizal)