Karawang – Awal tahun yang seharusnya Tahun Baru menjadi lembaran baru bagi kita semua tapi tidak bagi (Jr) warga Desa Kutakarya Kecamatan Kutawaluya Karawang.
Di awal tahun baru ini bagi (Jr) tidak demikian pasalnya Ia baru saja terkena hipnotis. Korban (Jr) sampai detik ini masih sok berat atas kejadian hipnotis yang menimpa dirinya serta mengakibatkan kerugian harta bendanya yang raib di bawa pelaku.
Saat di mintai keterangan, korban (Jr) menuturkan, “Harta yang di bawa pelaku satu buah unit kendaraan Scoopy T 6551 SA, hand phone, perhiasan yang melekat di bandan korban, serta uang cash dengan total kurang lebih 30 juta rupiah,” tuturnya.
Awal kejadian, lanjutnya, “Pada hari minggu tanggal 2 Januari 2022 kisaran Jam 09 : 00 /10 : 00 wib pagi, saya dan pelaku ketemuan di wilayah Kecamatan Rengasdengklok tepatnya di sekitaran Jalan Raya Utama Rengasdengklok,” ungkapnya
“Dari Rengasdengklok pelaku mengajak saya (korban) ke arah karawang kota untuk makan di restoran. Selesai makan saya di ajak pergi kembali ke arah teluk jambe untuk membeli buah buahan. Sesampai nya di lokasi yang jual buah buahan, pelaku pergi berpura pura akan beli minuman,” katanya.
Setelah sekian lama pelaku tidak kembali lagi kepada korban yang di tinggalkan. Hingga korban tersadarkan oleh pedagang buah yang bertanya, “Suami nya lama sekali,” kata pedagang itu.
Dan (J) pun akhirnya tersadarkan. pada saat itu. serta mejawab jika itu bukan suaminya. “Dia hanya sebatas rekan /pacar,” tutup korban.
Ditempat terpisah, Kepala Dusun Rt003/009 Anwari Rahman membenarkan kejadian yang menimpa warganya. Kadus berharap dan memohon untuk masyarakat Desa Kutakarya umumnya Warga Indonesia harus hati hati dengan modus dunia maya, “Jangan gampang percaya dengan orang yang baru di kenal,” tuturnya.
Anwari Rahman yang akrab di sapa Keling menambahkan, “Kalau mau berpergian jangan membawa perhiasan yang mencolok apalagi membawa uang banyak,” pesannya.
“Kami berharap pihak Kepolisian bapak Kapolres serta jajaran cyber atau Reskrim minta tolong agar papan himbauan di wilayah tertentu yang tercatat (hati hati) terpasang dengan Himbauan Plang Awas modus dunia maya dan hipnotis,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa kutakarya H. Hendri yang datang mengunjungi kediaman korban mengatakan, “Kami turut berbela sungkawa atas kejadian ini. Semoga korban di berikan kekuatan, iman dan kesabaran dalam menjalani mengalami kejadian ini,” ucapnya.
“Kejadian seperti ini bisa di jadikan pelajaran bagi kita semua khususnya warga masyarakat Kutakarya umumnya masyarakat karawang. Saya menghimbau bagi siapapun warga masyarakat Desa nya Kutakarya dan masyarakat lainnya agar perlu kehatian hatian dalam berkomunikasi di media sosial fb dan media sosial WhatsApp serta media lainya,” kata Kades.
“Waspadalah dalam membangun komunikasi dan informasi atau perkenalan kepada seseorang apalagi kepada orang yang baru kita kenal. Jaman sekarang yang serba digital bisa saja semua hal hal d luar dugaan bisa terjadi. Bukan karena niat di awal, akan tetapi karena adanya kesempatan maka mudah bagi mereka melakukan hal yang tidak baik. Apalagi yang sudah di rencanakan,” tuturnya.
“Semoga kejadian ini bisa kita ambil hikmah dan pelajaran, kedepan harus lebih berhati-hati dan bijak dalam berkomunikasi dengan siapapun. Dan jika akan ada atau mau pertemuan sebaiknya di rumah saja atau ada yang menemani dan mendampingi untuk Antisipasi hal-hal yang tidak di inginkan,” ucapnya.
“Semoga pihak Kepolisian Sektor Rengasdengklok dan Polres Karawang bisa secepatnya meringkus pelaku. Harapan kami sebagai pemerintah Desa pelaku bisa segera tertangkap dan harta benda korban bisa kembali lagi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi di wilayah kami khususnya umumnya wilayah karawang dan sekitarnya,” pungkas Kades H. Hendri.
(Hp/Nurul As/Cwk)